Shila at Sawangan

Memahami Dasar Instalasi Listrik Rumah dan Panduannya

Instalasi Listrik Rumah

Table of Contents

Pada dasarnya, memasang instalasi listrik rumah itu tidak mudah. Ada resiko yang menghampiri. Mulai dari korsleting listrik, kesetrum, terbakar, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, tidak sembarang orang dapat memasang komponen listrik. Kendati demikian, bila Anda ingin memasang sendiri, ada panduannya yang dapat Anda ikuti dengan mudah.

Kali ini, kami akan membahas beberapa langkah dasar pemasangan instalasi listrik rumah berdasarkan panduan yang sudah standar nasional. Simak terus sampai selesai, ya.

Komponen untuk Instalasi Listrik Rumah

Komponen untuk Instalasi Listrik Rumah
Sumber gambar: iStock

Sebelum Anda memutuskan untuk memasang sendiri, sebaiknya pahami dulu apa saja komponen yang dibutuhkan. Perlu diperhatikan bahwa semua komponen ini harus dipasang dan direncanakan dengan sangat baik untuk keamanan dan kenyamanan. Di antaranya:

Kabel Listrik

Kabel listrik merupakan salah satu komponen utama yang harus diperhatikan. Komponen ini memiliki peranan penting dalam mengalirkan listrik dari panel utama ke beberapa titik listrik di rumah Anda. Perlu diketahui bahwa, tidak semua jenis dan ukuran kabel dapat digunakan untuk semua daya listrik. Oleh karena itu, sebaiknya Anda pilih dan gunakan kabel yang sesuai dengan daya listrik di rumah. Jangan lupa untuk memilih yang sudah memiliki standar SNI untuk daya tahan yang lama dan aman digunakan.

Baca juga: 9 Cara Transaksi Jual Beli Rumah yang Aman Agar Tidak Tertipu

Miniature Circuit Breaker (MCB)

Selanjutnya ada MCB atau miniature circuit breaker. Komponen ini secara otomatis akan memutuskan aliran listrik bila ada kelebihan beban listrik atau korsleting. Nanti listrik di rumah Anda akan mati total. Mungkin Anda lebih mengenalnya dengan istilah “listrik turun” atau “jeglek”. Setiap rumah wajib memiliki MCB karena dapat membantu mencegah terjadinya kebakaran atau kerusakan pada alat elektronik.

Stop Kontak, Fitting Lampu, dan Saklar

Stop kontak berfungsi untuk mencolokkan kabel alat elektronik. Lalu saklar untuk menyalakan lampu, dan fitting lampu sebagai tempat lampu bohlam. Komponen inilah yang sering kita gunakan untuk kebutuhan sehari-hari secara langsung. Anda juga harus memilih produk yang sudah memiliki standar SNI untuk keamanan dan daya tahan.

Grounding System

Komponen terakhir ini mungkin tidak dimiliki setiap rumah. Padahal grounding system memiliki peran yang penting untuk mengalihkan arus listrik berlebih ke dalam tanah. Hal ini dilakukan bila sewaktu-waktu ada arus listrik berlebih. Sistem ini nantinya akan membuat peralatan elektronik di rumah Anda menjadi lebih aman.

Standar Instalasi Listrik Rumah

Standar Instalasi Listrik Rumah
Sumber gambar: Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan

Sebagai penyedia pasokan listrik utama di Indonesia, PLN atau Perusahaan Listrik Negara memberikan beberapa standar instalasi listrik rumah yang harus diperhatikan. Khususnya untuk pemilihan dan penggunaan kabel listrik. Tujuannya adalah agar Anda terhindar dari segala bentuk resiko bahaya di kemudian hari.

Cek Kapasitas Listrik kWh Di Rumah

Secara umum, perumahan di Indonesia menggunakan tegangan listrik 220 V dan 380 V. Namun kapasitas listriknya berbeda-beda:

  • 450 VA: 2A
  • 900 VA: 4A
  • 1300 VA: 6A
  • 2200 VA: 10A

Kapasitas di atas hanya berlaku untuk yang memiliki tegangan listrik 220 V dan 380 V. Semakin besar kapasitas listriknya, maka ampere-nya pun akan semakin besar.

Pilih Ukuran Kabel yang Sesuai dengan Kapasitas VA

Seperti yang disebutkan sebelumnya, setiap daya listrik memiliki ukuran kabelnya masing-masing. Jadi, harap untuk memastikan apakah kabel listrik yang digunakan sudah sesuai atau belum. Hal ini juga dapat membantu menghindari korsleting listrik pada saat dipasang atau pemakaian. Tentu Anda tidak menginginkan hal ini terjadi, bukan? Berikut panduan memilih kabel sesuai dengan dayanya:

  • Untuk daya listrik 450 VA: 2A, sebaiknya gunakan kabel yang memiliki ukuran 1.5 mm2 dengan kapasitas 17A
  • Untuk daya listrik 900 VA: 4A, bisa menggunakan ukuran kabel yang sama dengan 450 VA
  • Untuk daya listrik 1300 VA: 6A, dapat menggunakan kabel dengan ukuran 1.5 mm2 atau 2.5 mm2 untuk yang lebih awet dan tahan lama
  • Untuk daya listrik 2200 VA: 10A, sebaiknya gunakan kabel berukuran 2.5 mm2 untuk mencegah panas berlebih

Pilih Jenis Kabel yang Standar PLN

Beda instalasi, beda pula kabel yang digunakan. Berikut aturan standar yang ditetapkan oleh PLN, yaitu:

  • Kabel NYA, kabel inti tunggal dengan lapisan PVC berukuran 1.5 mm2. Jenis kabel ini cocok untuk instalasi lampu dan stop kontak
  • Kabel NYM, memiliki daya tahan yang lebih lama dan awet dari kabel NYA karena memiliki 1-4 inti yang dilapisi oleh PVC
  • Kabel NYY, untuk instalasi listrik rumah di basement atau bawah tanah karena memiliki lapisan yang tebal dan tahan terhadap serangan hama seperti tikus dan hewan pengerat lainnya
  • Kabel NYAF, memiliki penghantar tembaga yang dilapisi oleh PVC dengan tingkat fleksibilitas yang tinggi
  • Kabel NYFGbY, pilihan lain untuk instalasi listrik rumah bawah tanah karena memiliki kapasitas listrik yang lebih besar dan bahan pelapis yang lebih tebal

Persiapan dan Cara Instalasi Listrik Rumah

Persiapan dan Cara Instalasi Listrik Rumah
Sumber gambar: iStock

Setelah Anda mengetahui standar yang ditetapkan, maka sekarang saatnya membahas hal apa saja yang harus disiapkan sebelum instalasi listrik rumah, dan bagaimana caranya. Hal ini juga dapat membantu Anda dalam memahami seluk beluk rumah. Di antaranya:

Ketahui Luas Rumah dan Jumlah Ruangan yang Ada

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui luas rumah dan jumlah ruangan yang ada. Tujuannya agar Anda dapat mengetahui berapa panjang kabel yang dibutuhkan untuk mengalirkan listrik ke titik-titik yang diinginkan. Tak hanya itu, Anda juga harus memastikan jumlah stop kontak, fitting lamp, dan saklar yang ada.

Ketahui Besaran Daya Listrik Rumah

Persiapan ini berkaitan dengan pemasangan MCB di rumah Anda. Komponen ini dapat membantu mematikan listrik apabila terjadi korsleting atau beban listrik berlebih. Pada prakteknya, semakin besar daya rumah Anda, maka semakin banyak MCB yang dibutuhkan. Bukan tanpa sebab, melainkan untuk menjaga agar tidak ada kerusakan yang menjalar ke instalasi listrik lainnya.

Pilih Kabel yang Sesuai

Selanjutnya, Anda perlu memilih jenis dan ukuran kabel yang sesuai. Anda dapat membaca panduan standar yang sudah disebutkan sebelumnya. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menghindari korsleting listrik dan/atau hubungan arus pendek di kemudian hari. Pilihlah kabel yang sudah memiliki standar SNI untuk keamanan dan kualitas yang terjamin.

Membuat Jalur Kabel

Setelah semua persiapan di atas sudah dilakukan, langkah selanjutnya adalah membuat jalur kabel. Umumnya, jalur ini dibuat di plafon rumah. Anda bisa menggunakan pipa sebagai pelindung kabel-kabel tersebut. Masukkan kabel kedalam pipa, dan pasang di tempat yang diinginkan.

Baca juga: 11 Desain Plafon Gypsum Minimalis Mewah untuk Menambah Nilai Estetika

Memasang MCB

Jika Anda perhatikan, setiap kotak MCB dipasang berdekatan dengan kWh meter atau sumber listrik utama. Hal ini nantinya akan memudahkan Anda dalam memasang kabel, dan memudahkan MCB dalam mengatur kondisi listrik di rumah.

Memasang Kabel Jalur Utama

Ketika Anda hendak memasang kabel jalur utama dari sumber arus listrik atau kWh meter, perhatikan tiga jenis kabel yang utama dibawah lapisan PVC. Yakni:

  • Kabel phase (+) yang berwarna merah
  • Kabel netral (-) yang berwarna biru
  • Kabel arde yang berwarna kuning dengan strip hijau

Ketiga kabel inilah yang nantinya akan mengalirkan listrik dari arus utama ke titik-titik di setiap sudut rumah. Termasuk untuk stop kontak, fitting lampu, dan saklar.

Sambungkan Kabel Pada Titik-titik yang Diinginkan

Terakhir, Anda hanya perlu menyambungkan kabel pada baut terminal yang ada pada MCB, fitting lampu, saklar, dan stop kontak. Namun sebelumnya, Anda harus memastikan bahwa seluruh kabel listrik sudah dipasang secara baik dan benar. Jika sudah, Anda dapat menempelkan stop kontak dan saklar di titiknya. Kemudian tutup dengan campuran adukan semen agar terlihat lebih rapi dan bersih.

Demikianlah penjelasan dan panduan singkat terkait instalasi listrik rumah yang bisa Anda pelajari. Jika Anda merasa ragu atau takut untuk memasangnya, sebaiknya panggil profesional yang sudah berpengalaman agar semuanya aman terkendali. Ingat, pemasangan listrik untuk tidak coba-coba, ya.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Author Profile

Shirley Candrawardhani
Shirley berkarir sebagai penulis profesional sejak 2012 yang berantusias menulis topik seputar bisnis, keuangan, dan hukum.