Setiap bangunan pasti dimulai dari sebuah konstruksi. Baik itu rumah, gedung perkantoran, apartemen, ruko, dan bangunan lainnya. Tahapan membangun inilah yang menjadi bagian penting dan utama untuk membangun sebuah sarana yang kokoh dan kuat. Tapi, apakah Anda sudah memahami apa yang dimaksud dengan konstruksi bangunan? Lalu apa saja jenis konstruksi bangunan yang sering digunakan?
Mari kita bahas lewat artikel di bawah ini.
Apa yang Dimaksud dengan Konstruksi Bangunan?
Secara garis besar, konstruksi bangunan adalah proses pembangunan banyak elemen yang disusun secara teratur dan terstruktur agar menjadi sebuah bangunan yang layak. Artinya, proses ini nantinya akan menjadikan sebuah bangunan yang kokoh, kuat, fungsional, estetik, ekonomis, dan awet.
Tujuan dari proses ini adalah untuk membuat sebuah bangunan yang memiliki daya tahan lama, kuat, serta tidak mengalami perubahan bentuk di kemudian hari. Tentunya hal ini tidak bisa dilakukan secara instan karena membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya.
Tak hanya itu, pada saat membangun sebuah konstruksi, ada banyak bahan bangunan yang digunakan. Mulai dari semen, beton, besi, batu kerikil, kayu, dan masih banyak lagi. Seluruh material inilah yang nantinya akan membuat sebuah bangunan yang layak.
Selain bangunan, konstruksi juga digunakan untuk membangun sarana lainnya. Seperti jembatan, jalan layang, jalan raya, dan struktur lainnya yang perlu dibangun. Proses ini juga harus melewati banyak tahapan. Mulai dari pengukuran struktur yang akan dibangun, pemilihan kualitas bahan yang digunakan, mengolah bahan yang ada, dan terakhir proses pembangunan konstruksi atau struktur.
Baca Juga: 9 Bahan Mentah untuk Bangunan yang Krusial, Apa Saja?
Tahap-tahap Konstruksi Bangunan
Seperti yang sudah disebutkan, ada tahapan yang harus dilewati untuk membuat konstruksi bangunan. Seluruh tahapan ini harus dilakukan sesuai urutannya bila Anda mau mendapatkan bangunan yang memiliki daya tahan lama.
Berikut tahap-tahap konstruksi bangunan yang harus diikuti:
Tahap Pengukuran
Tahap pengukuran dilakukan dengan mengukur luas bangunan yang akan dikerjakan. Sehingga nanti sang arsitek dapat menyesuaikan racangannya dengan ukuran yang ada di lapangan. Bila tidak dilakukan pengukuran, tentu pembangunan bisa tidak sesuai dan akan membuang banyak waktu, tenaga, serta biaya.
Baca Juga: Hebel atau Bata Ringan, Simak Kelebihan dan Kekurangannya!
Tahap Perencanaan
Setelah diukur, maka sang arsitek akan masuk ke dalam tahap perencanaan. Pada momen ini ia akan menuangkan ide dan gagasan untuk struktur bangunan yang akan dibangun. Arsitek akan membuat blue print terkait bangunan yang diinginkan oleh pemilik rumah, yang nantinya akan diserahkan dan dijelaskan kepada pelaksana.
Pada tahapan ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan, meliputi:
- Melakukan analisis tanah: kegiatan ini dilakukan dengan menganalisis tanah dari lokasi yang akan dibangun. Apakah struktur tanahnya sesuai dengan bangunan yang akan dibangun atau tidak.
- Menghitung budget: tentu Anda perlu menyiapkan rencana anggaran keuangan sebelum membangun, bukan? Termasuk biaya membeli material, membayar para pekerja konstruksi, hingga mengisi bangunan tersebut ketika sudah selesai.
- Mengurus Perizinan: Anda tentu tidak bisa melakukan konstruksi bangunan bila tidak ada izin tertulis. Maka dari itu ada baiknya untuk mengurus segala bentuk perizinan yang dibutuhkan sebelum membangun rumah.
Tahap Konstruksi
Bila semuanya sudah disiapkan, maka tahapannya pun akan maju ke proses konstruksi. Pada tahap ini para pekerja akan mulai membangun sesuai dengan yang diinginkan atau dari rancangan blue print yang diberikan sang arsitek.
Pada tahap konstruksi ada beberapa persiapan yang dilakukan. Mulai dari mencari pekerja konstruksi, mencari material dan peralatan yang dibutuhkan, membangun pondasi bangunan, dan kemudian dilanjutkan dengan membangun strukturnya.
Baca Juga: Simak Kelebihan, kekurangan serta harga plafon dari bahan PVC
Tahap Finishing
Tahapan terakhir adalah finishing atau penyelesaian. Pada proses ini para pekerja akan mempercantik struktur bangunan dengan memberikan warna pada tembok, memasang lantai, hingga pengerjaan interior maupun eksterior. Hal ini dilakukan untuk membuat bangunan terlihat indah, nyaman, dan layak untuk ditempati.
Jenis-jenis Konstruksi Bangunan
Bangunan tidak hanya ditujukan pada rumah saja. Tetapi juga ada jenis lainnya. Oleh karena itu, konstruksi bangunan memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan apa yang dibangunnya. Berikut penjelasannya:
Konstruksi Bangunan Perumahan
Jenis yang pertama adalah konstruksi bangunan perumahan. Sesuai namanya, para pekerja nantinya diminta untuk membangun perumahan. Fokus pada pembangunan ini tidak hanya pada tampilan rumahnya saja, tetapi juga struktur dan elemen lain di sekitarnya. Seperti saluran air, saluran pembuangan, instalasi listrik, dan kebutuhan lainnya untuk hunian Anda.
Konstruksi Bangunan Gedung
Gedung-gedung yang termasuk pada jenis ini adalah gedung perkantoran, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, pusat perbelanjaan, pusat hiburan, dan lainnya. Konstruksi ini juga dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
- Skala tinggi: Pembangunannya meliputi gedung perkantoran, fasilitas kesehatan, pusat perbelanjaan, dan gedung lainnya yang luas, besar, dan tinggi.
- Skala menengah: fokus pembangunan pada skala ini seperti ruko, sekolah, dan tempat ibadah. Gedung-gedung yang tidak terlalu besar dan tinggi.
- Skala rendah: yang termasuk pada skala ini adalah puskesmas, klinik, dan rumah makan, atau bangunan lainnya yang tidak terlalu luas.
Konstruksi Bangunan Industrial
Berikutnya ada konstruksi industrial. Seperti pembangunan pabrik besar, pertambangan, perminyakan, dan industri lainnya. Sebelum dilakukan pembangunan, ada izin, persyaratan, dan prosedur lainnya yang harus dipenuhi terlebih dulu oleh para pemilik industri.
Baca Juga: Mengenal Karakteristik Rumah Industrial dan Desainnya yang Kekinian
Konstruksi Rekayasa Berat
Satu lagi jenis konstruksi bangunan adalah rekayasa berat. Proyek yang dikerjakan ini membutuhkan waktu yang lama, biaya yang banyak, hingga pekerja konstruksi yang banyak, sehingga disebut konstruksi rekayasa berat. Seperti pembangunan jalan raya, bandara, stasiun kereta api, jalan tol, jembatan layang, dan sarana lainnya.
Itulah penjelasan singkat terkait apa yang dimaksud dengan konstruksi bangunan, tahapan yang harus dilakukan, dan beberapa jenisnya yang perlu Anda ketahui.
Semoga artikel ini bermanfaat!
Author Profile
- Shirley Candrawardhani
- Shirley berkarir sebagai penulis profesional sejak 2012 yang berantusias menulis topik seputar bisnis, keuangan, dan hukum.
Latest entries
UncategorizedJuly 8, 2025Apa Saja Syarat Beli Rumah Cash? Ini 6 Hal yang Harus Diperhatikan
UncategorizedJuly 8, 202510 Desain Rumah Atap Segitiga dengan Estetika Unik
UncategorizedJuly 8, 2025Mengapa Membeli Rumah Sebelum Menikah? Ini 5 Alasannya
UncategorizedJuly 8, 202510 Fasad Rumah Jawa Modern dengan Estetika Klasik