Shila at Sawangan

Rumah Tumbuh: Rumah Bertahap yang Menguntungkan

Rumah Tumbuh

Table of Contents

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan rumah, harga jualnya pun ikut naik dari waktu ke waktu. Hal inilah yang membuat banyak orang enggan untuk membeli rumah, dan lebih memilih untuk menyewanya. Padahal, ada satu solusi yang dapat Anda gunakan bila memiliki budget terbatas, yaitu rumah tumbuh.

Mari kita bahas lebih lengkap di bawah ini.

Apa itu Rumah Tumbuh?

Apa itu Rumah Tumbuh?
Sumber gambar: Shila

Rumah tumbuh adalah sebuah solusi cerdas dan bijak dalam membangun tempat tinggal yang fleksibel. Konsep dari jenis rumah ini adalah mengutamakan efisiensi dari segi keuangan, desain, serta tren properti yang terus berubah.

Mengapa? Sebab dengan membangun rumah tumbuh, Anda bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan. Mulai dari bentuk fasad, luas halaman, jumlah anggota keluarga yang terus bertambah, hingga perubahan gaya hidup Anda.

Artinya, rumah tumbuh adalah rumah yang dirancang untuk beradaptasi dengan kebutuhan pemiliknya di masa mendatang. Oleh karena itu, pembangunan rumah ini tidak dilakukan sekaligus. Melainkan secara bertahap, yang dapat disesuaikan dengan anggaran keuangan Anda pada saat itu.

Mungkin pada awalnya rumah dibangun dengan ukuran kecil. Namun, seiring waktu berjalan dan dana yang dibutuhkan sudah ada, Anda dapat merenovasi rumah menjadi lebih besar sesuai kemauan. Di sisi lain, konsep rumah tumbuh juga dapat menjadi solusi untuk Anda yang memiliki dana terbatas namun tetap ingin memprioritaskan tempat tinggal.

Baca Juga: Bagaimana Cara Beli Rumah Di Perumahan? Apa Keuntungannya?

Jenis Rumah Tumbuh

Kalau secara umum, jenis rumah tumbuh dapat ditambahkan ke atas atau ke samping. Tergantung pada ketersediaan sisa lahan atau area yang ada. Namun tidak menutup kemungkinan dengan konsep lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan di masa mendatang.

Berikut penjelasan lengkapnya:

Rumah Tumbuh Horizontal

Rumah Tumbuh Horizontal
Sumber gambar: iStock

Sesuai namanya, jenis rumah tumbuh yang satu ini dapat ditambahkan ke area samping. Bila Anda memiliki sisa lahan atau area yang luas, maka hunian tersebut dapat dibangun ke samping. Kendati demikian, tempat tinggal ini juga dapat ditambahkan ke atas, sesuai kebutuhan Anda. Terlebih ketika hunian Anda berada di posisi hook.

3 Tips Pilih Waktu Tepat Beli RumahBaca Juga:

Rumah Tumbuh Vertikal

Rumah Tumbuh Vertikal
Sumber gambar: iStock

Rumah tumbuh vertikal adalah rumah yang fokus pembangunannya ke atas. Jenis rumah ini biasanya untuk lahan yang sempit. Alih-alih dilebarkan ke samping, pemilik rumah dapat menumbuhkannya ke atas dengan menambahkan dua atau tiga lantai sesuai kebutuhan.

Rumah Split Level

Rumah Split Level
Sumber gambar: Shila

Selanjutnya ada rumah split level sebuah solusi yang dapat membantu Anda dalam menghemat anggaran. Rumahnya dibikin bertingkat, hanya saja dengan ketinggian tertentu. Jarak antara tiap lantai hanya sekitar puluhan meter saja. Berbeda dengan rumah bertingkat pada umumnya. Jenis rumah ini dapat menjadi solusi cerdas bagi Anda yang ingin punya rumah dua lantai namun tidak memiliki biaya yang cukup.

Baca Juga: 7 Keuntungan Beli Rumah KPR yang Jarang Diketahui

Cara Membangun Rumah Tumbuh

Cara Membangun Rumah Tumbuh
Sumber gambar: iStock

Pada umumnya, cara membangun rumah tumbuh itu sama dengan pembangunan rumah konvensional. Perbedaannya hanya pada proses pembangunannya yang dilakukan secara bertahap. Nah, begini cara membangunnya:

Buat Rencana Pembangunan Terlebih Dulu

Cara pertama yang harus Anda lakukan adalah membuat rencananya terlebih dulu. Ketika Anda membuat rencana, hal yang perlu diperhatikan adalah memperhatikan prospek pembangunnya sampai di masa mendatang. Dalam hal ini Anda juga harus memikirkan apakah rumah akan dibangun tumbuh ke atas atau melebar ke samping.

Anda dapat menyesuaikannya dengan lahan yang tersisa. Jika tidak ada sisa lahan yang banyak, maka rumah dapat dibangun ke atas. Bila ada sisa yang banyak, maka bisa dibangun ke samping.

Lalu, perhatikan jenis pondasi yang digunakan. Pastikan pondasinya dapat menopang jenis rumah yang akan dibangun. Baik itu tumbuh ke atas atau ke samping. Agar tidak ada kerugian dan hal-hal buruk terjadi di masa mendatang.

Jangan lupa juga untuk menyiapkan segala perizinan dan dokumen yang diperlukan selama proses pembangunan. Salah satunya IMB atau Izin Membangun Bangunan.

Baca Juga: Konstruksi Bangunan: Pengertian, Tahapan, dan Jenisnya

Rencanakan Denah yang Efisien dan Fleksibel

Setelah merencanakan rumah yang akan dibangun, maka cara membangun rumah tumbuh selanjutnya adalah merencanakan desain yang efisien dan fleksibel. Contohnya membuat rumah dengan konsep open space, split level, serta fungsional.

Dalam tahapan pertama, Anda dapat membangun rumah dengan ruang dasar terlebih dulu. Seperti kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan ruang tamu atau ruang keluarga. Ruang tambahan lainnya dapat ditambah dengan menyesuaikan budget yang ada.

Gunakan Material yang Berkualitas

Material bangunan pun perlu menjadi perhatian utama. Pasalnya, rumah ini akan dibangun secara bertahap. Dengan demikian, Anda harus menggunakan material yang berkualitas dengan daya tahan lama agar masih kokoh bila hendak dibangun di masa mendatang. Terutama untuk pembangunan pondasi dan tembok rumah.

Baca Juga: 10 Poin Penting Saat Bangun Rumah yang Harus Masuk Checklist

 Menghitung Anggaran

Anggaran menjadi hal penting dalam proses pembangunan rumah. Perhitungan ini termasuk pada biaya material, biaya pekerja, biaya tersembunyi, biaya perizinan, dan biaya lainnya. Sebaiknya, siapkan dana lebih untuk antisipasi kenaikan harga di masa mendatang.

Membuat Jadwal

Jika semuanya sudah dibuat, maka selanjutnya adalah membuat jadwal pembangunan dan pengembangan. Untuk masa kini dan masa mendatang. Fungsinya adalah agar proses pembangunan bertahap rumah Anda dapat berjalan sesuai rencana serta untuk menghemat biaya. Faktanya, jika proses ini dibiarkan tanpa jadwal dan berlarut-larut, maka uang Anda akan terkuras begitu saja.

Baca Juga: 9 Biaya Tersembunyi Saat Beli Rumah yang Harus Disiapkan

Memperhatikan Bangunan Sebelumnya

Dikarenakan proses pembangunannya secara bertahap, maka Anda juga harus memperhatikan bangunan sebelumnya. Misalnya Anda ingin membangun rumah tumbuh vertikal. Maka sebisa mungkin untuk membangun lantai dua dan lainnya tidak mengganggu atau merusak lantai pertama. Kecuali bila Anda memang ingin merombak keseluruhannya.

Demikianlah penjelasan singkat terkait rumah tumbuh, jenis, dan cara membangunnya yang perlu Anda ketahui. Konsep rumah ini dapat menjadi solusi bila Anda berencana ingin memiliki keluarga besar atau untuk mengikuti tren yang ada, tanpa harus mengeluarkan banyak dana sekaligus.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Author Profile

Shirley Candrawardhani
Shirley berkarir sebagai penulis profesional sejak 2012 yang berantusias menulis topik seputar bisnis, keuangan, dan hukum.