Atap merupakan bagian konstruksi bangunan yang rentan terhadap kerusakan karena terpapar langsung dengan cuaca seperti panas, hujan, angin, dan debu setiap hari. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pemilik rumah seringkali perlu melakukan renovasi atap demi menjaga keamanan dan keselamatan bangunan. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah berapa biaya yang diperlukan untuk renovasi atap rumah?
Tidak hanya mempertimbangkan jenis atap yang terbaik, ada beberapa komponen biaya renovasi atap rumah yang dapat menguras anggaran jika tidak diperhitungkan dengan cermat. Untuk menghindari hal ini, penting untuk mengetahui komponen biaya renovasi atap rumah dan estimasi kisarannya terlebih dahulu.
Menghitung Biaya Renovasi Rangka Atap Rumah
1. Atap Rumah Menggunakan Rangka Baja Ringan
Material baja ringan adalah pilihan yang umum digunakan sebagai rangka atap rumah. Keuntungan utama dari penggunaan baja ringan adalah kemudahan pemasangannya jika dibandingkan dengan rangka kayu. Selain itu, dari segi harga, atap baja ringan cenderung lebih terjangkau karena diproduksi secara massal di pabrik dengan pasokan yang stabil, berbeda dengan harga rangka kayu yang fluktuatif karena keterbatasan pasokan kayu berkualitas.
Meskipun memiliki bobot yang ringan, baja ringan memiliki kekuatan yang tangguh dan mampu bertahan dari berbagai kondisi cuaca. Selain itu, sifat anti rayap dan anti karat membuatnya menjadi pilihan yang lebih tahan lama karena terbuat dari logam.
Harga rangka atap baja ringan per meter dapat sangat bervariasi tergantung pada panjang dan merek yang dipilih.
Sebagai contoh, baja ringan merk Hi Steel dapat dibeli mulai dari Rp 43.900 untuk tipe CBM K-Steel 0.40 mm hingga Rp153.900 untuk baja ringan K-steel 1 mm/Truss/Kanal C/Kaso.
Setelah menentukan jenis baja ringan yang akan digunakan, Anda dapat menghitung total biaya berdasarkan luas rumah yang akan ditutupi.
2. Atap Rumah Menggunakan Rangka kayu
Penggunaan rangka atap berbahan kayu menawarkan berbagai keunggulan yang menarik. Salah satunya adalah kemampuannya untuk disesuaikan dengan kebutuhan karena kayu dapat dibentuk dengan mudah. Jenis-jenis kayu yang umum digunakan untuk rangka atap termasuk kayu meranti, kayu bangkirai, kayu mersawa, kayu mahoni, kayu sonokeling dan kayu bayur.
Selain kemudahan dalam pengolahan, kelebihan lain dari penggunaan kayu sebagai rangka atap rumah adalah fleksibilitasnya yang memungkinkan adanya variasi desain yang lebih kreatif. Selain itu, kayu juga memiliki sifat alami yang membantu menjaga suhu dalam rumah tetap sejuk, sehingga memberikan kenyamanan bagi penghuninya.
Namun demikian, penggunaan kayu sebagai rangka atap juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah kecenderungan kayu untuk mudah terbakar, sehingga perlu perhatian ekstra dalam hal keamanan. Selain itu, kayu rentan terhadap serangan hama kayu seperti rayap, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada struktur bangunan.
Harga rangka atap rumah dari rangka kayu sangat bergantung pada luas rumah. Semakin besar suatu hunian, maka akan semakin mahal.
Sebagai contoh, rumah berukuran 4×8 meter membutuhkan budget sekitar Rp5 juta untuk menggunakan rangka kayu, di mana Rp3 juta untuk kuda-kuda rangka, budget Rp2 juta untuk kebutuhan reng dan kaso.
3. Atap Rumah Menggunakan Bambu
Selain menggunakan rangka kayu dan baja ringan, salah satu alternatif yang dapat dipertimbangkan adalah penggunaan bambu, yang umumnya lebih terjangkau secara harga. Bambu seringkali dipilih untuk pembangunan villa atau cottage karena memberikan nuansa alami yang sangat diinginkan. Kelebihan lainnya adalah kemudahan dalam pemasangannya serta sifat elastis yang memungkinkan untuk membentuk rangka dengan mudah dan mampu menahan beban saat ditarik, ditekan, atau ditekuk.
Namun, perlu diingat bahwa bambu memiliki beberapa kelemahan sebagai bahan rangka rumah. Pertama, bambu cenderung mudah terbakar, sehingga perlu perhatian ekstra dalam hal keamanan. Selain itu, sambungan bambu juga kurang kuat, sehingga ada risiko pecah saat dipaku, dan bambu rentan terhadap serangan hama. Meskipun demikian, harga rangka atap bambu umumnya lebih terjangkau. Dengan perkiraan harga satu batang bambu sekitar Rp50 ribu..
Menghitung Biaya Renovasi Atap / Genteng Rumah
Setiap bentuk atap rumah memang memiliki kemampuan untuk melindungi dari panas. Namun, beberapa jenis atap rumah telah dirancang khusus untuk mengurangi panas dan menahan suhu lebih baik, dikenal sebagai atap anti-panas.
Dengan memilih atap anti-panas dan cuaca extrim, Anda dapat memastikan bahwa tingkat perlindungan dari panas bagi penghuni rumah menjadi optimal. Anda mungkin penasaran mengenai jenis-jenis atap anti-panas yang tersedia seperti :
- Atap rumah dengan material Tanah Liat
- Atap rumah dengan material Metal
- Atap rumah dengan material Metal Pasir
- Atap rumah dengan material Keramik atau Glazur
- Atap rumah dengan material uPVC
- Atap rumah dengan material Beton
Menghitung Biaya Renovasi Cat Atap Rumah
Perlu diketahui, standar penggunaan cat genteng adalah 10 sampai 12 meter persegi per liternya untuk setiap lapisan.
Berikut akan kami jelaskan bagaimana cara menghitung kebutuhan cat untuk rumah sepanjang 14 meter serta lebar 8 meter dengan overstek 1,5 Meter dengan kemiringan 10 derajat
Luas atap genteng :
((14 m + 1.5 m) x (8 m + 1.5 m)) : 0.984.
(15.5 m x 9.5 m) : 0.984.
147.25 m2 : 0.984 = 149.644 m2 (dibulatkan menjadi 150 m2).
Maka untuk cat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Kebutuhan cat genteng : Luas atap genteng : Luas cat 1 liter.
Kebutuhan cat genteng : 150 m2 : 12 m2 = 12.5 liter.
Dari data perhitungan di atas, maka total kebutuhan cat genteng pada atap rumah model pelana seluas 150 meter persegi yaitu kurang lebih sekitar 12.5 liter untuk satu kali lapisan.
Menghitung Biaya Upah Tukang
Salah satu aspek penting yang tidak boleh terlupakan saat merencanakan renovasi atap rumah adalah biaya untuk tenaga kerja. Biaya ini akan sangat bervariasi tergantung pada jenis material yang digunakan untuk atap. Misalnya, pemasangan rangka kayu akan memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan rangka baja ringan.
Secara umum, estimasi waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki atap rumah adalah sekitar empat hari kerja untuk pemasangan rangka baja ringan dan sekitar satu minggu untuk pemasangan rangka kayu. Ketika Anda memilih untuk menggunakan jasa tukang bangunan, ada beberapa opsi pembayaran yang bisa dipilih, yaitu pembayaran secara borongan atau pembayaran harian.
Biaya borongan biasanya disepakati sebelum proyek dimulai dan mencakup semua pekerjaan yang dilakukan oleh tukang bangunan. Sedangkan pembayaran harian mengacu pada pembayaran per hari kerja. Tarif harian ini biasanya bervariasi tergantung pada wilayah dan kualifikasi tukang bangunan, dengan tarif yang telah ditetapkan secara umum.
- Tukang borongan: Rp50.000 per meter
- Tukang harian: Rp75.000 – Rp 150.000 per hari
Baca Juga : Tips Dan Rincian Biaya Renovasi Rumah
Demikianlah estimasi dan cara menghitung biaya renovasi atap rumah. Anda perlu melakukan survey dan memutuskan terlebih dahulu model dan bahan yang ingin diterapkan pada atap rumah sebelum melakukan renovasi agar perkiraan biaya menjadi lebih tepat.
Author Profile
- Muhammad Fikri
- Sarjana teknologi yang menyukai menulis & travelling. Mempelajari secara mendalam tentang perkembangan teknologi dan sistem informasi.