fbpx

Shila at Sawangan

10 Jenis Pondasi Rumah dan Karakteristiknya Masing-masing

Jenis Pondasi Rumah yang Umum Digunakan

Table of Contents

Ada banyak jenis pondasi rumah yang perlu Anda tahu. Pasalnya, pondasi inilah yang merupakan dasar penting dari sebuah pembangunan. Baik itu rumah, ruko, atau gedung. Setiap jenis memiliki karakteristik dan fungsinya masing-masing. Mari kita pelajari selengkapnya di bawah ini.

Jenis Pondasi Rumah yang Umum Digunakan

Pada prakteknya, ada dua jenis pondasi rumah yang umum digunakan. Yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Namun dari dua jenis tersebut masih ada turunan pondasinya, yang disesuaikan dengan kondisi tanah, kebutuhan struktural, dan faktor lain dalam pembangunan sebuah rumah. Berikut penjelasan lengkapnya.

Pondasi Tapak

Pondasi Tapak
Sumber gambar: Google

Pondasi tapak merupakan salah satu jenis yang paling sering digunakan. Terbuat dari beton bertulang dan ditempatkan di bawah kolom, pondasi ini dapat digunakan untuk rumah satu lantai atau bertingkat. Pada saat pemasangannya, tiang serta kedalaman pondasi harus sampai mengenai tanah keras. Dasar bangunan rumah ini cocok dipasang di tanah lembek yang bisa digunakan untuk pondasi rumah tapak.

Baca juga: Hebel atau Bata Ringan, Simak Kelebihan dan Kekurangannya!

Pondasi Beton Jalur

Pondasi Beton Jalur
Sumber gambar: Google

Material dari pondasi ini umumnya merupakan campuran dari pecahan batu, batu kali, dan ditutup dengan cor beton tanpa tulang. Penggunaannya cocok untuk rumah yang berbentuk persegi, persegi panjang, atau trapesium. Anda bisa menggunakan struktur pondasi ini jika luas penampang yang menggunakan pondasi pelat terlalu luas. Dasar bangunan ini akan membantu memanjangkan jalur agar tidak melebar.

Pondasi Tikar

Pondasi Tikar
Sumber gambar: Google

Kemudian ada jenis pondasi rumah tikar yang digunakan ketikan beban struktural berdekatan dengan pondasi rumah dan saling berinteraksi. Jenis ini dapat mengurangi penurunan tanah setempat. Plat beton akan membantu menyeimbangkan gerakan berbeda di antara posisi beban yang ada. Cocok digunakan pada jenis tanah yang lunak atau longgar.

Pondasi Rakit

Pondasi Rakit
Sumber gambar: Google

Ada juga pondasi rakit yang pada saat dipasang menggunakan pelat beton berukuran besar sebagai pengikat permukaan dari satu atau lebih kolom dalam garis atau jalur dengan tanah. Bagi Anda yang sedang membangun rumah dengan kondisi tanah yang lunak, bisa menggunakan jenis pondasi ini.

Pondasi Sumur

Pondasi Sumur
Sumber gambar: Google

Digali pada tanah dengan diameter 60-80 cm dengan kedalaman 8 m. Material bahan cornya merupakan campuran beton dan batu belah. Pondasi sumur merupakan solusi untuk dasar bangunan yang tidak mungkin menggunakan tiang pancang dikarenakan satu dan lain hal.

Baca juga: 10 Ide Teras Cor Dak Mewah yang Unik, Modern, dan Estetik

Pondasi Umpak

Pondasi Umpak
Sumber gambar. Google

Berbeda dengan jenis pondasi lainnya, pondasi umpak tidak ditanamkan di dalam tanah. Melainkan dipasang langsung di atas permukaan tanah keras dan padat. Material yang digunakan pun merupakan batu kali yang ada di dalam tanah. Kelebihan dari pondasi ini adalah bangunan dapat menyesuaikan dengan gerakan tanah. Sehingga bisa dikatakan jika bangunan ini tidak mudah hancur meskipun ada gempa bumi.

Pondasi Strauss Pile

Pondasi Strauss Pile
Sumber gambar: Google

Satu lagi pondasi rumah yang termasuk pada jenis dangkal, yaitu strauss pile. Pondasi ini digunakan untuk membangun bangunan yang bebannya tidak begitu berat. Dasar pondasinya pun langsung bersentuhan dengan tanah yang padat dan keras. Contohnya seperti rumah satu lantai.

Pondasi Tiang Pancang

Pondasi Tiang Pancang
Sumber gambar: Google

Tidak seperti beberapa jenis pondasi dangkal sebelumnya, tiang pancang merupakan salah satu jenis pondasi dalam yang pemasangannya langsung ditancapkan ke dalam tanah. Kedalamannya pun bervariasi tergantung dengan bangunan seperti apa yang hendak dibangun di atasnya. Namun kisarannya antara 6m hingga 20m. Untuk penggunaan rumah, biasanya kedalamannya sekitar 6-8 m. Sesuai untuk digunakan tanah yang memiliki kandungan air tinggi seperti tanah yang lembek atau tanah rawa.

Pondasi Piers

Pondasi Piers
Sumber gambar: Google

Jika Anda berencana membangun rumah bertingkat, ada baiknya untuk menggunakan pondasi piers. Pasalnya, pondasi ini berfungsi untuk meneruskan beban berat sebuah bangunan. Cara pemasangannya pun dilakukan dengan menggali tanah sampai titik kedalaman tertentu, baru setelah itu pondasi piers ditanam ke dalam tanah tersebut.

Baca juga: Ini Dia, 10 Rekomendasi Meja Dapur Cor Bentuk L yang Estetik dan Fungsional

Pondasi Bore Pile

Pondasi Bore Pile
Sumber gambar: Google

Pondasi bore pile merupakan yang terakhir dalam jenis pondasi dalam. Cara pemasangannya hampir sama dengan tiang pancang. Tanah akan dilubangi terlebih dulu dengan menggunakan bor khusus sesuai dengan kedalaman yang dibutuhkan. Baru setelah itu pondasinya dimasukkan ke dalam lubang.

Ada banyak hal yang menjadi faktor dalam pemilihan jenis pondasi rumah. Mulai dari jenis dan kondisi tanah, desain bangunan, kondisi lingkungan, dan juga biaya yang disiapkan. Hal yang perlu Anda garis bawahi adalah pemilihan pondasi rumah yang tepat merupakan kunci penting dari kekuatan dan ketahanan bangunan pada segala medan. Seperti gempa bumi, kebakaran, dan lainnya. Jadi, pastikan Anda memilih dasar bangunan yang tepat untuk keselamatan jangka panjang.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Author Profile

Shirley Candrawardhani
Shirley berkarir sebagai penulis profesional sejak 2012 yang berantusias menulis topik seputar bisnis, keuangan, dan hukum.