Vertical garden merupakan salah satu kategori landscaping yang menjadi populer saat ini. Kebun vertikal ini bisa menjadi solusi bagi para pecinta tanaman namun memiliki area yang terbatas. Salah satu keunggulan dari cara bercocok tanam ini adalah bisa ditempatkan dimana saja. Baik itu di dalam atau di luar rumah.
Menariknya, cara ini adalah yang termudah bagi pemula. Sebab berkebun secara vertikal sangat terjangkau, mudah diatur, dan dapat memperluas taman rumah Anda. Tidak hanya itu, kehadiran vertical garden ini juga bisa menambah nilai estetika, loh. Pahami selengkapnya terkait kebun vertikal melalui penjelasan di artikel bawah ini.
Apa itu Vertical Garden?
Sesuai namanya vertical garden adalah tanaman yang dipasang di sepanjang penyangga secara vertikal atau tumbuh ke atas, sehingga tidak dibiarkan berserakan di tanah. Berkebun secara vertikal ini sebenarnya untuk mengurangi jejak tanaman dan memperluas jumlah tanaman yang dapat ditanam di tempat yang sangat kecil.
Tren berkebun ini secara tidak langsung disebabkan oleh kurangnya vegetasi di daerah perkotaan. Seperti yang disebutkan di atas, vertical garden bisa dibangun di dalam maupun di luar rumah. Dengan menggunakan teknologi ini, semua jenis area di rumah dapat digunakan secara maksimal. Meskipun tempatnya tidak begitu besar.
Selain cara membuatnya yang cukup mudah, material yang digunakan pun terjangkau dan bisa ditemukan di toko sekitar rumah. Umumnya, untuk membuat taman vertikal ini Anda membutuhkan area untuk menempatkan teralis secara vertikal, wadah untuk memelihara tanaman, bibit tanaman, dan tanah secukupnya.
Fakta menarik dari sistem vertical garden adalah sudah digunakan oleh orang zaman dulu. Menurut beberapa sumber, bangsa Babilonia-lah yang pertama kali mempopulerkan cara bertanam seperti ini. Mereka sering memamerkan pot gantung di setiap sudut menara secara vertikal.
Baca Juga : Konsep Inspirasi Taman Minimalis Depan Rumah
Kelebihan dan Kekurangan Vertical Garden
Meskipun terdengar sangat mudah untuk dilakukan, ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari vertical garden yang harus Anda pahami lebih dulu. Di antaranya adalah:
Kelebihan Vertical Garden
- Dapat ditempatkan di dalam atau di luar ruangan
- Bisa dibuat dalam berbagai ukuran
- Alternatif untuk tanaman pot yang diletakkan di dalam ruangan
- Bisa digunakan untuk menanam hampir segala jenis tanaman. Buah, sayur, rempah, dan bunga
- Menjadi tambahan nilai visual tersendiri dari rumah
- Solusi bercocok tanam di lahan terbatas
- Sebagai dekorasi di rumah dengan berbagai warna dari tanaman
- Menambahkan warna dan tekstur pada dekorasi rumah
- Biaya pembuatan yang terjangkau
- Bisa dikreasikan sesuka hati
- Bisa tumbuh dengan atau tanpa tanah
- Udara di dalam rumah menjadi lebih segar
Kekurangan Vertical Garden
- Karena media tanam tanah yang tidak begitu banyak, setiap tanaman membutuhkan lebih banyak air untuk tumbuh dan berkembang
- Butuh perawatan ekstra
- Untuk vertical garden yang ditempatkan di dalam ruangan, media tanahnya bisa mengundang serangga
- Harus memiliki keterampilan dasar untuk DIY dan kreativitas yang tinggi
Sistem Vertical Garden
Pada prakteknya, sistem berkebun vertikal ini memiliki banyak manfaat. Seperti menciptakan privasi, area untuk berteduh, hingga membuat taman yang rimbun di ruang sempit sekalipun. Penggunaan vertical garden ini semakin populer dan seringkali dimanfaatkan untuk instalasi yang lebih besar. Contohnya untuk hiasan di dinding fasad gedung.
Berikut beberapa contoh sistem vertical garden yang populer, yaitu:
Green Walls
Green wall atau dinding hidup adalah salah satu sistem vertical garden yang populer. Terdiri dari tanaman yang disimpan di dalam wadah atau panel hijau modular dan dipasang di permukaan dinding. Biasanya tanaman yang digunakan adalah spesies herba, semak-semak kecil, tanaman merambat, dan pohon-pohon kecil.
Dinding hijau ini bisa ditempatkan di luar maupun di dalam ruangan. Namun ada baiknya untuk selalu memperhatikan perawatan setiap tanaman. Sebab ada beberapa tanaman yang membutuhkan banyak sinar matahari, dan berbagai faktor lainnya.
Green Facades
Selanjutnya ada sistem green facades atau fasad hijau. Sesuai namanya, sistem ini menanam tanaman di media tanam yang ditempelkan pada sebuah fasad bangunan. Ada yang menggunakan cara bertanam hidroponik, dan ada yang menggunakan tanah. Jenis tanaman yang digunakan juga bervariasi. Seperti bunga dan umumnya menggunakan tanaman merambat.
Baca Juga : Jenis Rumput Taman Dan Harganya Untuk Mempercantik Hunian Anda
Freestanding Vertical Garden
Satu lagi ada freestanding vertical garden. Anda bisa menemukan contoh sistem ini di area terbuka hijau seperti di taman kota, dan di dalam ruangan di beberapa public space. Di sistem kali ini, tanaman dibiarkan tumbuh ke atas untuk mengikuti bingkai tanaman vertikalnya. Jika dibuat menyerupai archtop, maka tanaman akan mengikuti bentuknya. Dan berbagai bentuk lainnya yang bisa Anda jumpai.
Demikianlah penjelasan singkat terkait vertical garden, serta kelebihan dan kekurangannya yang perlu Anda ketahui. Sejatinya, selain terbatas area untuk bercocok tanam, imajinasi juga menjadi tantangan dalam melakukan hal ini. Sebab, Anda perlu memikirkan bagaimana cara memanfaatkan elemen vertikal di rumah hanya dengan menggunakan barang-barang seadanya.
Kendati demikian, berkebun secara vertikal bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Justru Anda bisa memanfaatkan barang bekas yang ada di rumah untuk memulainya. Semoga artikel ini bermanfaat!
Author Profile
- Shirley Candrawardhani
- Shirley berkarir sebagai penulis profesional sejak 2012 yang berantusias menulis topik seputar bisnis, keuangan, dan hukum.
Latest entries
- UncategorizedDecember 5, 202412 Warna Dapur Elegan yang Cantik dan Estetik
- UncategorizedDecember 2, 2024Catat! 8 Tips Persiapan Beli Rumah Impian yang Perlu Dilakukan
- UncategorizedDecember 1, 20249 Daftar Cek Kualitas Bangunan yang Sering Dilupakan. Apa Saja?
- UncategorizedDecember 1, 202410 Desain Rumah Vintage yang Timeless dan Estetik