Konsep rumah slow living akhir-akhir ini menjadi populer. Bukan tanpa sebab, istilah ini sebenarnya ditujukan untuk mendukung kesehatan mental banyak orang yang sehari-harinya sibuk dengan rutinitas dan aktivitas yang menumpuk. Jika tidak mengambil jeda, hal ini lama-kelamaan dapat menyebabkan stres dan penyakit lainnya.
Tidak heran jika banyak orang mencari tempat tinggal yang dapat mendukung hal tersebut. Tapi tahukah Anda bahwa, konsep rumah slow living ini dapat dibuat di hunian Anda sendiri? Bagaimana caranya? Mari kita bahas bersama di bawah ini.
Apa itu Konsep Slow Living?

Pernahkah Anda terpikir untuk berhenti sejenak di tengah kesibukan sehari-hari? Berhenti, beristirahat, dan melepas beban yang ada di pundak dengan perasaan tenang dan senang. Tubuh Anda pun memerlukan istirahat dan jeda dalam beberapa waktu. Bila dibiarkan terus menerus, hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental Anda dan menimbulkan berbagai penyakit lainnya.
Oleh karena itu, istilah slow living mulai bergema. Sebuah konsep dimana orang-orang diminta untuk menjalani hidup dengan lebih santai di tengah kesibukan dan rutinitas sehari-hari. Sederhananya, konsep ini ditujukan untuk membantu orang-orang untuk melakukan aktivitas tanpa tergesa-gesa, yang nantinya malah dapat menimbulkan stres, mengurangi perasaan bahagia, dan merasa selalu dikejar-kejar.
Seiring dengan berkembangnya zaman, konsep slow living ini dapat dikaitkan dengan banyak hal dalam kehidupan. Salah satunya adalah rumah atau tempat tinggal. Sehingga lahirlah konsep rumah slow living yang diharapkan dapat membuat penghuni rumah betah dan merasa tenang serta nyaman.
Dengan kata lain, rumah slow living harus bisa menjadi sanctuary atau sebuah tempat yang membuat Anda merasa aman untuk tinggal di dalamnya.
Apa Saja Prinsip Rumah Slow Living?
Ada beberapa prinsip yang harus ada untuk membuat rumah slow living. Di antaranya adalah:
Kesederhanaan atau Minimalis

Percaya atau tidak, minimalisme dapat membantu Anda dalam mengurangi beban dan distraksi dalam hidup. Sehingga nantinya Anda bisa fokus pada hal-hal yang memang lebih penting dan dapat menikmati momen yang dilalui dengan sepenuh hati. Gaya hidup minimalis merupakan salah satu aspek yang krusial dalam menerapkan slow living.
Bila dikaitkan dengan rumah, maka Anda bisa mulai menggunakan palet warna yang lembut, netral, dan lebih dekat dengan alam untuk semua elemen di rumah. Seperti putih, hitam, coklat, hijau, dan lainnya. Sebaiknya, hindari parabotan dan/atau dekorasi dengan elemen berlebihan. Coba ganti dengan barang-barang yang menggunakan material alami. Contohnya seperti meja kayu, keranjang dari anyaman rotan, tanaman hijau yang sejuk, dan banyak lagi.
Menyatu dengan Alam

Sebuah rumah dapat menjadi tempat sanctuary bagi Anda bila sudah menyatu dengan alam. Bukan berarti Anda harus membangun rumah di tengah-tengah hutan, ya. Akan tetapi, Anda membiarkan sinar matahari masuk ke rumah dengan maksimal, memiliki banyak ventilasi sehingga udara luar dapat masuk ke dalam rumah dengan lancar, serta menambahkan banyak tanaman hijau untuk membuat udara dan suasana di rumah menjadi lebih segar, sejuk, tenang, dan nyaman.
Anda juga bisa menambahkan elemen alam seperti kolam ikan dengan air mancur, membuat zen garden, menggunakan aliran sungai buatan, dan hal lainnya yang berkaitan dengan alam.
Suasana Rumah yang Tenang

Prinsip rumah slow living selanjutnya adalah suasana yang tenang. Tidak hanya tenang dari suara-suara yang keras, tetapi juga tenang dari sisi kenyamanan Anda. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan palet warna kalem, lembut, netral, dan alami, untuk setiap elemen di rumah.
Suara gemericik air dari kolam ikan, atau suara lonceng angin yang merdu ketika ada angin yang meniupnya, atau suara lainnya yang dapat membuat Anda merasa tenang berada di rumah. Jika perlu, Anda bisa menambahkan lilin aroma terapi untuk membuat suasana lebih rileks.
Desain Rumah yang Estetik

Meskipun Anda mengadopsi konsep rumah slow living, desain interior dan eksterior rumah Anda haruslah estetik. Namun, desain estetik ini harus dibuat untuk menciptakan daya tarik yang tidak membuat mata atau tubuh Anda merasa lelah. Keadaan lalu lintas di dalam rumah juga harus teratur, agar tidak terlihat terlalu penuh dan sesak, Anda pun dapat bergerak dengan bebas tanpa takut tersandung atau terbentur.
Cara lainnya yang bisa Anda lakukan adalah dengan memajang hiasan dinding yang minimalis dan tidak kontras. Atau menempatkan benda sederhana yang tidak rumit untuk elemen dekorasi yang estetik. Saat ini, sesuatu yang lebih simpel dan sederhana dianggap lebih menarik dibandingkan sesuatu yang ramai dan berisik.
Ramah Lingkungan

Satu lagi prinsip rumah slow living yang harus Anda terapkan adalah ramah lingkungan. Cara mudahnya adalah dengan menggunakan material dari daur ulang untuk membangun rumah. Di sisi lain, Anda juga dapat memanfaatkan barang bekas atau yang sudah tidak terpakai untuk keperluan sehari-hari. Misalnya menggunakan panci yang sudah rusak untuk dijadikan pot, menjadikan baju bekas sebagai sarung bantal tamu, dan hal lainnya.
Tahukah Anda bahwa, di pinggiran selatan kota Jakarta, ada satu kawasan perumahan yang mendukung gaya hidup slow living? Bahkan sudah mengadopsi lima prinsip utama yang disebutkan di atas. Yaitu Shila at Sawangan.
Tidak hanya dari desain interior dan eksteriornya saja yang minimalis, tetapi juga tata letak dan pemilihan warna untuk setiap ruangan. Ditambah perumahan ini berada di lingkungan yang masih asri, segar, dan fasilitas lengkap yang dapat mendukung kehidupan slow living yang sehat, nyaman, serta rileks. Shila at Sawangan merupakan pilihan tepat bagi Anda yang sedang mencari rumah slow living untuk berhenti sejenak dari kesibukan sehari-hari. Dapat menjadi sanctuary ternyaman yang meningkatkan kebahagiaan hidup Anda. Tunggu apa lagi, dapatkan satu unitnya sekarang juga sebelum kehabisan.
Author Profile
- Shirley Candrawardhani
- Shirley berkarir sebagai penulis profesional sejak 2012 yang berantusias menulis topik seputar bisnis, keuangan, dan hukum.
Latest entries
UncategorizedAugust 5, 202510 Fasad Rumah Panggung Minimalis yang Estetik dan Modern
UncategorizedAugust 4, 202510 Gaya Arsitektur Rumah Jepang Dari Tradisional hingga Modern
UncategorizedAugust 3, 2025Apa itu Dinding Kamprot dan Kelebihan Serta Kekurangannya?
UncategorizedAugust 2, 2025Begini Cara Pasang Kompor Tanam yang Benar Agar Aman